Home » Healthy » Penyakit Masuk Angin: Pengertian, Gejala dan Cara Mengatasinya

Penyakit Masuk Angin: Pengertian, Gejala dan Cara Mengatasinya

Oleh

IDN Blogger

Penyakit Masuk Angin

Penyakit Masuk Angin – Saat Anda merasa sedang tidak enak badan seperti perut kembung dan menggigil, biasanya ada kerabat yang bilang bahwa Anda sedang mengalami masuk angin. Biasanya kondisi masuk angin ini diartikan dengan banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh.

Tak jarang orang yang mengalami masuk angin ini akan minta tubuhnya untuk dikerok. Hal tersebut dilakukan dengan alasan agar angin yang berada di dalam tubuh cepat keluar. Kerokan sendiri merupakan salah satu pengobatan tradisional dari Jawa dengan menggunakan benda tumpul yang digesekkan ke kulit. Kerokan tidak menimbulkan efek samping yang berarti, sehingga boleh saja untuk dilakukan. Tidak hanya itu, ada berbagai tindakan lain juga yang biasanya dilakukan masyarakat Indonesia saat masuk angin menyerang tubuh.

Lalu, apakah ada istilah medis untuk masuk angin ini? Sebenarnya, masuk angin bukanlah merupakan istilah medis. Istilah masuk angin ini ternyata hanya ada dan digunakan di Indonesia saja, lho. Belum ada bukti medis yang bisa mendukung untuk membuktikan kondisi masuk angin ini.

Lalu, apa sebenarnya pengertian dari masuk angin? Dan apa gejala masuk angin tersebut? Simak penjelasannya melalui artikel ini atau Anda juga bisa konsul dokter online untuk lebih jelasnya.

Pengertian Masuk Angin

Saat sedang tidak enak badan, kita seringkali menyebutkan bahwa kita sedang masuk angin. Menurut persepsi masyarakat tentang masuk angin ini sendiri yaitu saat tubuh terlalu banyak kemasukan angin. Entah dikarenakan berada diruangan ber-AC dalam waktu yang lama, aktivitas outdoor, ataupun akibat terkena guyuran hujan.

Namun sebenarnya, istilah masuk angin tidak ada dalam istilah medis. Masuk angin merupakan salah satu cara mudah untuk menggambarkan bahwa kita sedang tidak enak badan.

Masuk angin juga memiliki gejala yang menyerupai sakit maag maupun flu. Penyebabnya pun bisa sangat beragam seperti terserang virus penyebab flu sampai gaya hidup yang kurang sehat.

Namun, kondisi masuk angin ini bisa menjadi salah satu gejala dari adanya penyakit lain. Masuk angin bisa menjadi awal dari penyakit influenza ataupun penyakit lainnya.

Gejala Masuk Angin

Meskipun masuk angin bukanlah penyakit yang diakui secara medis, Anda tetap harus mengetahui ciri-ciri atau gejalanya. Berikut ini merupakan beberapa gejala yang mungkin timbul saat masuk angin:

  • Terasa tidak enak badan
  • Merasa lemas dan kelelahan
  • Mengalami diare
  • Tubuh meriang
  • Nyeri pada otot dan sendi
  • Penurunan napsu makan
  • Intensitas buang angin meningkat
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa pegal-pegal
  • dan Lainnya

Gejala yang timbul pada setiap orang akan berbeda-beda. Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan hal tersebut ke dokter.

Cara Mengatasi Masuk Angin

Ada berbagai cara untuk mengatasi masuk angin ini. Berikut beberapa di antaranya:

1. Minum seduhan rempah-rempahan

Saat Anda sedang merasa tidak enak badan, Anda bisa mengkonsumsi berbagai rempah seperti jahe atau kayu manis. Mengkonsumsi rempah-rempahan tersebut dapat melegakan tenggorokan Anda yang sedang mengalami masuk angin. Selain itu, meminum rempah-rempahan ini juga akan menghangatkan tubuh Anda.

Anda juga bisa menambahkan lemon dan madu untuk menambah cita rasa seduhan rempah tersebut. Selain itu, madu memiliki khasiat lain yang dapat turut membantu meredakan gejala masuk angin.

2. Banyak Beristirahat

Saat mengalami masuk angin, tubuh Anda akan terasa sangat lemas. Maka dari itu, sebaiknya Anda banyak beristirahat. Hal ini tentunya ditujukan agar kondisi tubuh Anda segera kembali pulih.

Hindari kebiasaan begadang, terutama saat sedang masuk angin. Selain tidak baik untuk kesehatan, begadang juga akan memperparah gejala masuk angin karena sistem imun di dalam tubuh akan melemah. Begadang juga dapat berpengaruh dalam peningkatan risiko gangguan mental.

3. Konsumsi Air Putih yang cukup

Saat sedang tidak enak badan, tubuh akan memproduksi cairan lebih banyak. Sehingga, Anda perlu perhatikan kebutuhan cairan sehari-hari Anda. Minumlah minimal 8 gelas dalam sehari.

Kebutuhan cairan tubuh yang terpenuhi akan membuat berdampak baik bagi kesehatan. Beberapa efek baik dari konsumsi air putih yang cukup adalah:

  • Tubuh akan terhindar dari dehidrasi
  • Ginjal dapat terpelihara dengan baik
  • Dapat memperlancar pencernaan
  • Mengurangi risiko terkena kanker kandung kemih

4. Kerokan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kerokan merupakan cara tradisional dari pulau jawa. Biasanya kerokan dilakukan saat mengalami masuk angin. Namun apakah kerokan berdampak baik bagi tubuh?

Secara umum, kerokan tidak memiliki dampak negatif bagi tubuh. Beberapa penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menghasilkan efek antiradang dan meningkatkan kinerja dari sistem kekebalan tubuh. Namun, penelitian untuk efek kerokan ini masih sangat terbatas.

Meskipun secara umum kerokan tidak berbahaya bagi tubuh, sebaiknya hindari melakukan teknik ini kepada orang yang menderita pembekuan darah, diabetes, atau orang yang sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.

Selain itu, sebaiknya Anda meminta seseorang yang ahli seperti praktisi akupuntur untuk melakukan teknik ini. Menjaga kebersihan alat juga sangat diperlukan agar tidak terjadi infeksi. Hal tersebut dikarenakan saat terjadi gesekan antara alat dan kulit, pori-pori pada kulit akan ikut terbuka, sehingga memudahkan bakteri untuk masuk ke dalam kulit.

5. Konsumsi Makanan Bergizi

Konsumsi makanan yang bergizi ini ditujukan agar sistem imun tubuh kembali meningkat dan mampu melawan virus atau bakteri yang menginfeksi tubuh. Pastikan kebutuhan mineral dan vitamin untuk tubuh terpenuhi, terutama saat sedang tidak enak badan.

Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung seng seperti kacang-kacangan, makanan laut, daging, dan juga produk susu. Kandungan seng ini dapat meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh.

Itulah pengertian, gejala dan cara mengatasi masuk angin. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa konsultasikan hal tersebut ke dokter baik secara online maupun offline.

Share:

Tinggalkan komentar